Saturday, December 23, 2006

Mendadak Tokyo

Bukan karena Titi Kamal yang mendadak dangdut, juga bukan karena Mbak Putri yang mendadak Bali kalau kemudian aku ikut-ikutan mendadak Tokyo. Ini semua karena si ayah. Masih ingat kan kalo ayahnya Calya pergi ke Kanagawa dari tanggal 14-21 Desember? Nah ternyata kepulangan beliau mundur sehari dari rencana semula yang tanggal 21 menjadi tanggal 22. Penyebabnya karena tanggal 21 malam masih ada acara perpisahan di Universitas Tokyo plus paginya bersama beberapa teman pada punya rencana melihat suasana pasar ikan terbesar di dunia di Tsukiji. Terus apa hubungannya dengan mendadak Tokyo dong? Hubungannya sangat erat saudara-saudara, semacam kakak-adik begitu...(halah ngaco.dotcom). Cerita sesungguhnya begini, awalnya ayah berencana tanggal 21 malam menginap di Tokyo, kemudian berubah menjadi mau langsung pulang ke Ami aja karena rencana ke Tsukiji belum jelas (ini yang menjadi alasan utama ayah untuk menginap di Tokyo, pengen melihat Tsukiji yang notabene untuk melihat aktifitas pelelangan disana ya harus subuh-subuh sudah nyampe). Ternyata kemudian rencana ke Tsukiji jadi, sehingga ayah memutuskan untuk ok menginap di Tokyo (kok bingung gitu sih Yah...). Siang tanggal 21 itu ayah kirim cmail ke bunda, nanya boleh nelpon saat itu atau tidak, karena ada perubahan rencana. Takutnya ayah, bunda masih di tempat kerja, kan engga enak mau nelpon. Tapi kebetulan hari itu bunda pas kerja setengah hari aja, jadi ketika ayah cmail bunda sudah ada di rumah. Ternyata ayah ngajakin bunda dan Calya supaya hari jumat tanggal 22 keesokan harinya nyusul ayah ke Tokyo. Kebetulan sebelum ayah ngajakin ke Tokyo bunda sudah bilang ke ayah mau meliburkan Calya hari jumat-nya, karena melihat perkiraan cuaca kok kayaknya hujan. Bunda juga kalo hujan biasanya ijin engga masuk kerja, eman-eman sama badan sudah dingin harus hujan-hujanan pula. Tapi kemudian ayah malah ngajak ke Tokyo. Tawaran jalan-jalan mah jangan ditolak. Biar hujan juga hayuk aja. Jadilah pas jemput Calya bunda sekalian mintain ijin buat Calya hari jumat tidak masuk sekolah dengan alasan besok bunda libur (padahal pas itu bunda belum minta ijin ke tempat kerja...boong nih ceritanya hihihi, tapi ya engga terlalu boong juga sih, soalnya bunda sudah rencana mau libur, dan tiap ijin juga engga pernah dilarang. Membela diri ceritanya...). Dan malamnya gantian bunda telpon ke Yoko-san minta ijin jumat engga masuk kerja dengan alasan mau ke Ueno. Nah yang ini benar-benar jujur hihihihi. Jadilah jumat pagi bunda dan Calya berangkat ke Ueno. Alhamdulillah, pas pagi sebelum berangkat ngintip perkiraan cuaca ternyata sudah berubah, hari itu engga jadi hujan, cuma mendung aja. Dari Tsuchiura dapat kereta jam 8.46, sampai di Ueno eki sekitar jam 10, janjian ketemu ayah di pintu keluar yang menuju Ueno Park. Begitu melihat ayahnya Calya langsung berlari menghampiri, cipika-cipiki...ihh...padahal ayah belum mandi. Bau ah...bunda cukup salaman aja hehehe. Dari Ueno kami menuju Asakusa, kebetulan teman-teman rombongan ayah sudah berangkat duluan, jadi kami nyusul pakai chikatetsu/subway ke Asakusa eki. Keluar dari eki sempat clingak-clinguk, mana ya jinja-nya (kuil shinto) yang terkenal itu. Tanya ke obachan dan ojichan yang lewat, ternyata jinjanya tidak terlalu jauh dari eki.




Dari Asakusa kami menuju Shinjuku, dengan tujuan mencari bando Pretty Cure yang diminta Calya sebagai oleh-oleh ayah dari Kanagawa. Nyari di Isetan dan Takashimaya engga ketemu, Calya mulai merajuk dan kamipun mulai capek. Semalam sebelumnya sebenarnya ayah juga sudah nyari di Harajuku, tapi tetep engga ketemu. Oalah bando Pretty Cure...bando Pretty Cure, dimana gerangan kau berada?



Untungnya setelah tawar-menawar Calya bersedia kompromi dan menurunkan standar (atau malah menaikkan?) dari bando Pretty Cure menjadi baju Pretty Cure. Yah setidaknya dia bisa dibujuk untuk tidak beli hari itu juga, secara kalau baju bergambar Pretty Cure bunda lihat di Sanki dekat apato kami di Ami ada banyak, dan harganya juga sepertinya tidak semahal di Tokyo. Calya pun bisa tersenyum dengan janji mau dibelikan baju gambar Pretty Cure, kami orangtuanya pun tak kalah leganya. Sepakat ya nduk....

Dari Shinjuku langsung ke Ueno, sholat di sekitar eki dan masih sempat mampir ke sebuah toko mainan di sekitar eki kali-kali ada bando Pretty Cure. Ternyata tetap tidak ada. Sempat masuk pasar Ameyoko sebentar, tapi tidak sampai ke dalam banget. Sebenarnya kalo masih ada tenaga pengen berburu bumbu-bumbu dan produk-produk Indonesia yang banyak dijual disana, tapi rasanya kok sudah capek sekali. Yo wis, balik aja ke eki, beli tiket, ambil tas baju ayah yang dititipkan di loker, kemudian naik kereta ke Tsuchiura. Sempat agak ragu pas mau naik kereta karena penuh dan engga ada tempat duduk kosong. Tapi nekat aja, keburu malam dan semakin dingin. Ayah dan bunda berdiri, sementara Calya duduk di atas tas baju ayah. Hebat kamu nduk, sudah engga banyak mengeluh capek lagi diajak jalan. Calon penghobi jalan-jalan seperti bunda nih...hihihihi. Sampai di sekitar daerah kekuasaan Mama Aya di Kashiwa akhirnya dapat tempat duduk, alhamdulillah. Lumayan bisa memejamkan mata sejenak, terbangun di Sanuki, empat stasiun menjelang Tsuchiura. Dan selesailah acara mendadak Tokyo-nya.

6 Comments:

Blogger Evy said...

wahh seru bgt jalan2nya...jadi ngiri nih pgn jalan2 juga:p

3:24 am  
Blogger bibipbondry said...

napa cewek2 nih suka bener purikyua-a yak hehe...

paling asik eman tuh ke asakusa bnyk brg murah...ikut dong, enaknya deket tokyo...

udah hepi lagi dunk skrg calya, ayah uda pulang ^o^

1:21 pm  
Blogger IrA said...

Bando Perikuya kayak mana Calya? kalo Bila tahu pasti minat deh (untung aja gak ada di sini fotonya), kalo ada bakalan emaknya deh pusing nyari2 Hahaha

Sempet borong apa say, di Asakusa?

7:58 pm  
Blogger Niken said...

serunya yang abis jalan2 ke Tokyo ya. Borong apa aja nih? Sayang ya bandonya ga ketemu...

11:11 pm  
Blogger Vina said...

Dasar anak2 ya Mbak.. Pst ngikutin fashion meskipun berdasarkan karakter yg lagi dia demenin. Dari celana dlm sampe jm tangan pasti karakter itu yg diburu. Calya sm dgn Alif nihh, dia lg sng Happy Feet..

9:40 am  
Blogger Bunda Faikar said...

ke tokyo nggak bilang bilang? duasar deh....emangnya kenapa ke pasar ikan? apa gngak bau tuh....hihihi wahhh kebayang deh pegelnya satu hari mondar mandir sana sini...hebat!

2:44 pm  

Post a Comment

<< Home