Tuesday, October 17, 2006

PR dari Tante Angky

Lagi terkantuk-kantuk gara-gara kurang tidur, eh dikagetin Mbak Angky dengan lemparan pe er-nya. Hahhh...? Hari gini dapat pe er nih. Ya ampyuunnn...sudah bertahun-tahun engga pernah bersentuhan dengan dunia per-pe er-an. Cepat...cepat....cari contekan...hihihihi. Dan eng...ing...eng... selesai sudah....

APAKAH KAMU

* Iri-hati pada orang laen : Hmmm....mungkin bukan iri ya, tapi lebih kepada "kalo orang lain bisa harusnya aku juga bisa". Masing-masing kita kan sudah dianugerahi kemampuan, cuma beda-beda aja kadarnya.

* Kamu mengandalkan 'beauty' or 'personality' : Dua-duanya....kan cantik luar-dalam...kikikik.... Di depan suami aku banyak ngandalin beauty, kan katanya harus selalu terlihat cantik oleh suami. Palagi sudah engga jamannya jaim-jaiman ma suami :).

* Punya SIM : Punya, SIM A dan SIM C ada semua. Tapi ya itu, sudah setahun ini cuma jadi hiasan di dompet aja karena sejak pindah sementara ke Jepang kendaraanku hanya memerlukan SIM K alias SIM Kaki alias cuma ngonthel sepeda aja... :)

* Takut kehilangan 'uang' atau 'teman' : Waduh...jangan gitu dong nanyanya, berat nih mutuskannya. Punya uang ga punya teman ya terasa hampa. Tapi kalo punya teman trus ga punya uang ntar kalo temannya minta ditraktir gimana dong.... :)

* Berkacamata : Actually yes. Tapi berhubung cuma kecil, kanan -0.75 dan yang kiri bisa dikatakan normal (aneh ya...) maka sudah bertahun-tahun ga pernah dipake. Mudah-mudahan engga nambah. Cuma memang sih, kalo kelamaan di depan komputer jadi suka pegel. Untung tidak ada yang mengharuskan aku berlama-lama di depan komputer... :)

* Suka anak kecil : Iya, tapi sama anak sendiri aja ya... :)


PERNAHKAH KAMU

* Berpikir tuk operasi plastik : Engga lah yauww... sudah cantik gini buat apa operasi plastik...hihihi ge er-e puuuooolllll.

* Memotong sendiri rambutmu : Kayaknya belum pernah.

* Jatuh cinta pada pandangan pertama : Pada pandangan pertama kayaknya belum pernah...pada pandangan kedua dan ketiga mungkin....hehehehe.

* Pacaran ma yg jauh lebih tua : Ukuran jauh lebih tua tu beda berapa tahun nih...kalo sama misua beliau 4 tahun lebih tua daripada aku.

* Cinta bertepuk sebelah tangan : Kebangeten banget deh kalo sampe ada yang nolak aku jatuh cintai...hihihihi.

* Kehilangan dompet : Pernah, di rumah sendiri lagi... :(


KUSUKA

* Nonton berita : Suka sih, cuma semenjak di Jepang jadi jarang lihat karena engga paham bahasanya :). Favorit berita sekarang perkiraan cuaca :)

* Pelajaran di Sekolah : Jam kosong, pulang cepet euy....hihihihi...

* Tipe Cowok : Yang ada di depan mata, alias ayahnya Calya.

* Menu Sarapan : Apa yang ada dan yang sempat dimasak. Tidak ada menu khusus.

* Orang yg sedang di suka : Mantan pacar (suami) dan si umbit kucrit lah yauww....

* Penampilan lawan jenis yg disukai : Saat ayahnya Calya habis mandi...gimanaaa gitu... :)

* Band : Peterpan aja ya, habis disini engga pernah ndengerin lagu2 Indonesia terbaru sih.

* Tempat : Pas capek dan ngantuk berat ketemu bantal dan kasur...sudah deh, engga ada tempat senikmat itu.

* Baca Koran : Saat ini ya yang ada di internet aja.

* Resto Fast Food : Sop kaki kambing Jl Cik di Tiro Jogja, Soto Tamansari, Sate dan tongseng kambing Warudoyong, Sego kucing angkringan dekat rumahku di Jogja, ....eh, itu bukan resto ya...tapi termasuk fast food juga loh.... ;)

* TV Station : NHK pagi dan sore, saat ada acara anak-anak. Bisa bikin Calya diam sejenak... :)

* Nama untuk anak laki-laki : Hmm...belum ada kandidat nama nih.

* Nama untuk anak perempuan : Aileena Calya Alifia (nama bidadari kecilku)


HAL PERTAMA YANG TERLINTAS DI BENAK MU SAAT MENDENGAR

* Koper : Duhh...kapan ya mudik ke Jogja...

* Sekolah : Seabrek tugas dan teman-teman yang menyenangkan.

* Sapi : Susu dan daging.....

* Rizky Hanggoro : Partnert-nya Dian Sastro di Ungu Violet.

Yokatta...akhirnya selesai sudah. Jadi pengen nglempar pe er juga nih... Buat :
Mbak Amalia
Mama Aldien
Mbak Liza
Tante Wiet
kalo engga sibuk bikin lontong opor tolong dikerjain ya pe er-nya....

Sunday, October 15, 2006

Hanabi


Hari Sabtu tanggal 14 Oktober kemarin di Tsuchiura (sekitar 15 menit dari Ami dengan bis) diadakan kompetisi tahunan hanabi/fireworks/kembang api yang berlangsung di sekitar sungai Sakura. Menurut panduan wisata punyanya Ibaraki sih disebutkan bahwa festival hanabi ini merupakan kompetisi hanabi yang terbesar di Jepang dimana para ahli perkembangapian dari seluruh Jepang berkumpul dan mempertontonkan kreasi-kreasi kembang api terbaru mereka. Sejarah lengkap mengenai kompetisi hanabi ini bisa dibaca disini.

Dijadwalkan berlangsung mulai pukul 18.30 JST, kami janjian dengan satu-satunya tetangga Indonesia di Ami saat ini, Mbak Evi dan suami, untuk berangkat dari Ami dengan bis yang start jam 18.05 di halte depan kampus Ibaraki University. Untungnya kemarin jam 17.08 JST sudah magrib, jadi kami sudah sempat berbuka, sholat, dan makan malam dahulu sebelum berangkat. Ketika sedang menunggu bis sempat agak curiga juga sih, kok di halte sepi-sepi aja, tidak seperti tahun kemarin yang sudah berjubel orang antri nunggu bis mau nonton hanabi. Jangan-jangan salah jadwal nih. Maklum, jadwal festival sebenarnya kan setiap sabtu minggu pertama bulan Oktober yang seharusnya jatuh pada tanggal 7 Oktober lalu. Namun karena pada hari Jumat 6 Oktober di seluruh Jepang Timur turun hujan deras yang disertai angin kencang sepanjang hari (iya nggak Bunda Faikar...) akibat ada taifun yang sedang bergerak di Pasifik, menyebabkan tempat peluncuran roket kembang api basah tergenang air sehingga festival ditunda minggu depannya, ya tanggal 14 Oktober kemarin itu. Dan ternyata memang kami engga salah jadwal sih, cuma perasaan orang-orang yang datang engga seramai tahun kemarin deh. Entah sudah pada bosen ngelihat hanabi atau karena jadwalnya yang berubah. Tapi secara umum ya tetap rame, tetap banyak orang duduk-duduk di tepian sungai Sakura, jalan hilir-mudik, atau antri membeli makanan di stand-stand makanan kagetan.

Setelah sampai lokasi dan memperoleh tempat duduk tepat di tepi sungai, mulailah para fotografer amatir (si ayah dan Pak Udin) mengerahkan segala daya upayanya (hiperbolik amat seehh...) jepret sana-jepret sini mencari gambar terbaik, yang sayangnya tidak bisa diperoleh...hihihihi, kasiaannn deh. Sementara para ibu mengeluarkan perbekalan sambil menikmati suguhan hanabi, Calya justru asyik memperhatikan stand-stand yang berjejer-jejer di sepanjang jalan sambil mempraktekkan pelajaran membaca hiragana-nya. Tunjuk sana-tunjuk sini sambil bilang, "Bunda, itu tulisannya tako." Dan ternyata memang benar, yang dia tunjuk stand yang bertuliskan tako-yaki yang menjual tako alias octopus alias gurita (hiii....) panggang. Sugoi na Calya-chan....

Namun kemudian tibalah saat yang (tidak) ditunggu-tunggu dan (tidak) diharap-harap, yaitu saat Calya merengek kebelet pipis. Duh nak, kok kejadiannya sama dengan tahun kemarin sih, tengah asyik nonton hanabi malah ada hasrat terpendam yang harus segera dikeluarkan. Mana engga ada toilet lagi. Ada sih sungai. Tapi kita kan bukan pramuka, kita juga tidak sedang kemping. Kalau jaman masih pramuka dan kemping dulu mah mandi, pipis, adanya sungai ya di sungai. Lha ini? Oke-oke ajalah dalam kondisi terdesak pipis di tepi sungai. Tapi itukan kalo engga ada orang. Lha ini kanan-kiri, depan-belakang banyak orang kayak gitu, bukan di negeri sendiri lagi (jadi kalo di negeri sendiri kesimpulannya boleh nih....hihihihi). Bisa-bisa ditimpukin botol minuman dan kaleng bir nanti sama orang-orang. Tapi untungnya si ayah orangnya baik hati dan tidak pendendam (hubungannya apa coba...). Beliau dengan sigap dan rela hati langsung ngajak putri tercinta mencari toilet, yang yakin pasti jauh. Sementara bunda tetap menunggu di tempat sambil nonton hanabi yang makin asyik aja (cihuyy kan...). Dan ternyata memang nyari toiletnya jauh, harus ke eki (stasiun) dulu. Udah gitu ayah cerita pas sampe toilet antriannya panjang banget sampe Calya nyaris bocor karena sudah engga tahan. Untungnya masih bisa diselamatkan. Dan ada kejadian lucu, pas masuk toilet (tentunya toilet untuk laki-laki) ada anak kecil yang menginterogasi, "Otoko no ko? Onna no ko?". Hihihihi...dia heran kali ya, ini kok ada gadis kecil pipis di tempat cowok sih. Ya maaf aja deh kun, daripada ayahnya yang masuk toilet wanita kan mending yang masih belum baligh yang masuk ke toilet yang salah....hihihihi.

Hanabi dijadwalkan selesai jam 20.30 JST, tapi beberapa menit sebelum waktu itu kami sudah kukutan, ga tahan dingin euy, selain Calya juga sudah ngantuk. Daripada yang dewasa nanti ikut-ikutan kebelet bocor, mending segera ke halte bis di eki deh. Lagian orang-orang sudah banyak pula yang pulang karena acara juga sudah hampir selesai. Sampai di halte sudah terbentuk antrian. Tapi untungnya nunggu bis di tempat awal kita masih dapat tempat duduk, tidak perlu berdiri. Kalau sampai berdiri kan yang kasihan Mbak Evi, sedang hamil besar gitu. Di dalam bis pun si Calya sudah tidak kuasa menahan kantuknya, tertidur dengan lelapnya. Pas sudah mau nyampe, dibangunkan, digoyang-goyang badannya, ditepuk-tepuk pipinya tetep keukeuh engga mau bangun juga. Harus digendong nih. Tapi turun dari bis ya dipaksa berdiri, jadi mau engga mau harus bangun juga dia. Maaf ya sayang...habis kalau engga begitu nanti gimana dong membawa kamu pulang naik sepeda. Dan brrrr....ternyata Jepang memang sudah mulai dingin. Leganya ketika sudah masuk rumah. Sampai jumpa lagi di Tsuchiura Hanabi tahun depan, insyaAllah....kalau engga males nonton....hehehehe.

Wednesday, October 11, 2006

Alhamdulillah...


Alhamdulillah....segala puji hanya kepunyaan-Mu ya Allah...
Hari ini Kau ijinkan kami menapaki tahun kelima dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Insya Allah masih ada hari-hari panjang dan penuh perjuangan di depan sana. Doaku, semoga perlindungan dan bimbingan-Mu senantiasa mengiringi langkah kami, persatukan kami selalu hingga maut memisahkan, dan jadikanlah anak keturunan kami menjadi anak yang taat pada hukum-Mu, serta penerang dan penyejuk hati kami. Amin....ya Robbal 'alamiinn...

Tuesday, October 03, 2006

Undoukai

Hari Sabtu tanggal 30 September lalu ada undoukai di sekolah Calya. Menurut kamus standar bahasa Jepang-Indonesia-nya Goro Taniguchi (wihh...lengkap banget nyebutinnya... hihihihi), arti undoukai adalah pertandingan olahraga. Namun berhubung kemarin yang melakukan adalah anak-anak usia pra sekolah dan TK, maka unsur kompetisi dalam sebuah pertandingan engga ada. Yang ada adalah main bersama, joget bersama, gerak badan bersama. Semua menang, semua senang (termasuk emaknya yang dapat oleh-oleh tempat makan ziploc...hihihihi).

Mau tahu gimana seru dan lucunya anak-anak ber-undoukai? Ini nih foto-fotonya....



Persiapan dan....tu wa...tu wa...eh salah ding, ichi ni...ichi ni....



Terjemahan bebas :
"Siap anak-anak?", tanya Murayama sensei. Yakk...ayo...siapa duluan sampe garis finish.

Kalau yang di bawah ini para nezumi (tikus) sedang beraksi :




Wali murid pun engga mau ketinggalan nih :




Horreee....dapat medaru dan purezento nih....




Sampai bertemu lagi di undoukai tahun depan....Insya Allah.

Monday, October 02, 2006

Rejeki Ramadhan

Sama kayak Gege yang kejatuhan rejeki nomplok di awal Ramadhan lalu, rupanya sang dewi fortuna bersedia pula untuk singgah ke negeri sakura. Tepatnya di sebuah kota kecil di Jepang Timur, di kota yang berjuluk Ami. Dan lebih tepatnya lagi di sebuah bangunan dengan nama M.G Haitsu, pada sebuah pintu yang bernomor 201. Halah....panjang banget sih intronya hihihihi. Intinya mah mau bilang, Alhamdulillah, ramadhan tahun ini kami mendapat rejeki yang tak disangka-sangka (namun diharap-harap...kikikik...).

Rejeki pertama datang dari Timur Tengah (wihh...jauh ya...), dibawa oleh Mbak Liza. Pada suatu malam, pas buka email, kok ada email yang bertitel "dari ummi-nya Iman" di inbox-ku. Wah, ternyata "senggolanku" dulu ditanggapi serius nih sama Mbak Liza. Yah, dikasih purezento siapa yang nolak, ya nggak? Mau tau apa purezento dari ummi-nya Iman ini?. Ya ini nih, tampilan baru blog-ku. Seger kan? Bagus kan? Dua jempol tangan (mau majuin jempol kaki juga kok kayae gak sopan ya hihihihi) dan banyak terimakasih untuk Mbak Liza deh.

Rejeki kedua, datangnya ga jauh2, masih dari Jepang juga, dari tetangga aja. Hari kamis minggu yang lalu, sehabis buka puasa suamiku ditelpon oleh Mone-san. Beliau ini adalah kepala perpustaan di Ibadai Nogakubu (School of Agriculture-nya Ibaraki University), tempat suamiku menimba ilmu sekarang ini. Kebetulan beliau pernah tinggal beberapa tahun di Indonesia, mengikuti suaminya yang bertugas di Jakarta. Bahasa Indonesia-nya pun masih lancar. Si ibu ini nanya, hari minggu depan (maksudnya tanggal 1 oktober kemarin) kami ada di rumah tidak. Kalo ada beliau mau ke rumah, ngantar beras hasil panen sawahnya. Alhamdulillah...kalo rejeki mah ga akan kemana. Kebetulan stok beras di rumah sudah menipis. Dan aku sedang berencana mau beli beras "yang bagus", itung-itung memanjakan lidah diri dan keluarga mumpung sedang puasa. Secara selama ini kami makan nasi dari beras yang "biasa-biasa" aja, disesuaikan dengan kantong mahasiswa. Maklum, harga beras di Jepang kan engga murah...hehehehe. Ehh, ternyata belum sempat beli malah berasnya datang sendiri. Lima puluh kilo lagi. Itupun masih ditambah sekardus besar buah nashi/pir Jepang. Alhamdulillah.....arigatou gozaimashita, Mone-san. Kalo nanti panen lagi, jangan kapok-kapok ngirimi kami lagi ya....hihihihi.