Tuesday, September 26, 2006

Alhamdulillah...berjumpa lagi denganmu ya Ramadhan

Segala puji bagi-Mu ya Allah, Kau perkenankan diriku bertemu dengan bulan istimewa ini. Sudah selayaknyalah kesempatan untuk beramal dan beribadah di bulan suci ini dimanfaatkan sebaik-baiknya, karena tidak pernah ada garansi bagi siapapun bisa bertemu lagi dengan bulan mulia ini -- dimana setiap amalan yang kita kerjakan akan dilipatgandakan pahalanya -- di tahun mendatang.

Ramadhan tahun ini merupakan ramadhan keduaku di Jepang. Namun ramadhan tahun ini terasa istimewa sekali bagiku. Entah mengapa, meski baru akan memasuki hari keempat berpuasa aku merasa ramadhan tahun ini sangatlah nikmat, jauh lebih nikmat dari ramadhan-ramadhan yang pernah kulalui. Penyebabnya apa aku tidak tahu. Yang pasti perasaan nikmat itu menyelusup begitu saja ke dalam relung jiwaku. Subhanallah...

Hari pertama ramadhan di Jepang tahun ini kebetulan jatuh bertepatan dengan hari minggu tanggal 24 September 2006. Pas hari libur nih, jadi kegiatan hanya diisi dengan santai-santai saja di rumah. Kebetulan aku sedang disenggol oleh batuk sejak beberapa hari sebelumnya, jadi bisa untuk istirahat, memulihkan tenaga buat persiapan hari-hari puasa selanjutnya. Dan sorenya nebeng mobil teman, berlima (aku, Calya, ayahnya Calya, Mbak Evi dan Pak Udin) pergi ke Tsukuba, buka bersama dengan teman-teman FKMIT (Forum Keluarga Muslim Indonesia Tsukuba). Alhamdulillah, bisa silaturrahim sekaligus belanja indomie dan tempe he..he..he... Juga bertemu lagi dengan tante ini. Memasuki hari kedua, hari senin, merupakan hari kerja bagiku dan hari pergi ke sekolah untuk suami dan anakku. Seperti biasa, bertiga keluar dari rumah sekitar pukul 08.30 menuju "tempat tugas" masing-masing. Namun spesial ramadhan, sejak jauh-jauh hari sebelumnya aku sudah minta ijin agar sebulan penuh selama ramadhan ini hanya kerja setengah hari saja. Jadi tengah hari ketika teman-teman kerjaku yang lain bersiap-siap menyantap bento/makan siang mereka, aku langsung ngacir pulang. Takut kepengen nih? He..he..he..enggaklah... Sampai rumah sekitar jam 12.30, masih banyak sisa waktu untuk beristirahat sejenak, tadarus, dan menyiapkan hidangan buka puasa sambil menanti anak dan suami pulang dari sekolah mereka. Alhamdulillah, hari-hari berpuasa bisa dijalani dengan padat dan berisi. Apa mungkin ini ya yang membuat perasaanku terasa nikmat sekali pada ramadhan tahun ini...?.

Dan besok, merupakan hari keempat berpuasa. Wah, tidak terasa, hampir separuh dari sepuluh hari pertama ramadhan (kalau untuk Mbak Liza sudah hari kelima ya). Ayo...ayo....jangan terlena, segera perbanyak amal dan ibadah.

Tuesday, September 19, 2006

Setahun yang lalu

Setahun yang lalu? Iyaa....setahun yang lalu. Ada apa setahun yang lalu? Ya ada aku, kamu, dan dia. Hihihi...ngaco ah. Sekali lagi, setahun yang lalu. Ada apa ya? Begini,?setahun yang lalu, tepat tanggal 19 September 2005 diriku dan anakku diboyong oleh suamiku ke negerinya Oshin ini. Gak terasa ya....Weekksss...kata siapa ga terasa. Terasa sekali lah. Empat musim sudah dilewati, puasa dan lebaran di negeri orang, mosok engga terasa. Dan tahun ini, insyaAllah puasa dan lebaran masih di negeri ini.

Setahun yang lalu, setahun tlah berlalu. Tentu ada sedih, tangis, tawa, dan gembira. Dan masih ada beberapa tahun lagi ke depan, insyaAllah. Doakan aku tetap enjoy dan betah ya...Toh hidup dimanapun sebenarnya sama, sama-sama di bumi Allah. Tinggal bagaimana kita beradaptasi. Untuk anakku, sepertinya dia sudah cukup sukses dengan adaptasinya. Alhamdulillah. Untuk ayahnya...? Wah jelas sudah enjoy sekali. Dan bundanya...? Masih terus berproses.... :-). Tapi insyaAllah betah kok (sambil kedip-kedip ke ayah) . Yahh...life must go on.

Friday, September 15, 2006

Capeknya...

Capeknya hari ini.... Baru pulang dari tempat arubaito jam 16.30. Sampai rumah sudah hampir jam 17.00, suami dan anak sudah menunggu. Untung sejak semalam sebelumnya aku sudah antisipasi, hari ini mau bikin gado-gado aja, jadi sayuran sudah tersedia semua di kulkas. Untuk lauk ada ayam yang sudah diungkep sejak tadi pagi. So, sampai rumah tinggal ngrebus sayuran dan goreng ayam, siap sudah makan malam hari ini. Alhamdulillah...semua lahap semua senang.

Hari Jumat memang hari yang melelahkan, setelah lima hari penuh dengan aktifitas. Namun hari Jumat juga hari yang melegakan karna sudah akhir pekan, so bisa agak nyante dikit. Dua hari ke depan pagi-pagi tidak perlu terburu-buru menyiapkan anak ke sekolah. Aku juga engga ada jadwal kerja, jadi habis subuh bisa dipuas-puasin tidur. Oh syedapnyaaa... Apalagi senin tanggal merah, dan seperti yang sudah-sudah tiap Calya libur aku juga ikutan libur. Jadi makin panjang lagi nih acara wiken-nya. Tapi ada sebelnya juga nih kalo wiken, karena berarti tumpukan setrikaan sudah menggunung lagi, jadi harus ada acara babat2 setrikaan... :-(. Secara, aku memang sempat setrika cuma kalo hari libur aja, jadi bisa dibayangin deh gimana hebohnya acara babat-membabat gunungan setrikaan itu. Hiks...hiks...ada yang mau bantu...?

Friday, September 08, 2006

Bundaku ya istriku


Ada kata-kata Calya yang sering membuat aku dan ayahnya geli campur terpingkal-pingkal.
Layaknya balita seumuran dia, umur Calya saat ini merupakan umur yang kata orang sedang di puncak usil-usilnya. Ada banyak tingkah dia yang bikin tertawa dan tersenyum, namun tak kurang pula tingkahnya yang bikin "sungut" kami, kedua orangtuanya, keluar semua. Nah, salah satu tingkah dia yang merupakan gabungan ketiganya adalah senangnya dia mengganggu aku, bundanya. Entah yang tiba-tiba nemplok di pangkuanku kala aku sedang asyik di depan komputer, narik-narik rambutku, atau tiba-tiba menduduki perutku kala aku sedang tidur-tiduran. Kalau sudah seperti itu, langsung aku bilang, "Calya, jangan ganggu bunda dong...". Namun kata-kata itu saja tidak cukup untuk menghentikan tingkahnya, malah kadang dia semakin menjadi-jadi. Kalau sudah begitu tibalah saat bagi ayahnya untuk turun tangan, ganti menasehati dia, "Calya, jangan ganggu bunda. Kasihan istri ayah jadi kesakitan ". Nah, mau tau apa jawaban si Calya umbit ? Ini nih...

"Bunda tu bukan istrinya ayah...bunda tu istrinya Calya ".

Hwaa.....sejak kapan diriku jadi istrimu, nak....??


Wednesday, September 06, 2006

Kiko-sama, omedetou gozaimasu...!

Hari ini Putri Kiko, istri dari Pangeran Akishino (putra kedua kaisar Jepang saat ini), melahirkan seorang bayi laki-laki melalui bedah cesar dengan berat 2558 gram dan panjang 48,8 cm. Akhirnya...datang juga bayi laki-laki yang sangat dinanti-nanti. Akankah si jabang bayi ini nanti yang akan menjadi penerus tahta seruni setelah Crown Prince Naruhito?

Kepada Kiko-sama dan seluruh rakyat Jepang, omedetou gozaimasu....!

Tuesday, September 05, 2006

Sekolah Calya Part 1

September ini sembilan bulan sudah Calya "bermain" di hoikuen-nya (hoikuen ini semacam playgroup gitulah, muridnya terdiri dari bayi sampai anak pra SD). Namun hingga sekarang aku tidak kunjung "ngeh" dengan nama sekolah anakku itu. Padahal di gerbang depan tertulis dengan besar nama sekolahnya. Tapi tetap saja aku tidak ngeh juga. Bukan salahku....siapa suruh nulis nama sekolahnya dalam huruf cacing itu. Secara, aku yang buta huruf kanji ya ga bisa baca. Coba ditulis dalam huruf romaji, pasti aku bisa baca...he..he...

Tapi setelah beberapa kali dengar anakku dan teman-temannya nyanyiin lagu mars sekolah mereka kala ada acara di sekolah yang mengundang para wali murid, atau juga kalo dengar salam pembuka sensei-nya di ujung telpon kala aku mamitin anakku yang tidak bisa masuk sekolah, akhirnya aku putuskan (halah....), kayaknya namanya "Nakago Hoikusyo" atau apalah gitu...(he..he..masih tetep ga yakin juga). Tapi ya sudahlah, kita anggap itu saja namanya ya.....(maksa.com critane...).

Oh ya, si Calya mulai masuk hoikuen tepat pada tanggal 1 Desember 2005. Dia masuk group "sumire ichi" atau kalau di-indonesia-kan violet satu gitu. Sensei yang menggawangi kelasnya waktu itu namanya Yuki sensei. Yuki sensei ini dari wajahnya saja sudah keliatan ramah, muka tersenyum gitu. Orangnya juga care. Pantes saja Calya langsung jatuh hati sama dia. Cukup seminggu masa percobaan di hoikuen-nya, Calya langsung hepi sama sekolahnya. Alhamdulillah...Malah kalo sabtu-minggu atau hari libur dia suka maksa-maksa minta sekolah, katanya "Kangen Yuki sensei...", weleh-weleh....bundanya sudah nggak laku nih....Penasaran sama Yuki sensei yang digandrungi anakku? Ini dia penampakannya....




Hmm...engga jelas ya gambarnya, maklum foto diambil cuma pake kamera hp sih.
Gambar di atas diambil pada tanggal 4 Februari 2006 pada waktu acara undoukai. Lucu deh ngeliat anak-anak disuruh lari-lari, nglesot, merangkak dan sebangsanya. Tuh pas acara nglesot Calya paling depan, saingan sama teman laki-lakinya...he..he.. Masih ada lagi nih foto undoukai lainnya....




Balik ke Yuki sensei, sekarang wali kelas-nya Calya bukan Yuki sensei lagi. Sejak tahun ajaran baru yang dimulai pada 1 April 2006 lalu, Calya kan naik ke group "sumire ni" atau violet dua yang terdiri dari anak-anak yang berumur 3-4 tahun. Jadi sensei-nya pun ganti. Aku lihat juga kayake tiap tahun ajaran baru sensei-sensei pada dirotasi gitu. Gantian antara ngurus anak-anak balita sama ngurus yang masih akachan/bayi. Sekarang sensei Calya namanya Murayama sensei. Pertama diasuh sensei ini keliatan kalo Calya kurang sreg. Yah mungkin dia sudah telanjur jatuh hati sama Yuki sensei kali ya...Tapi lama-lama ya terbiasa juga dia, apalagi Murayama sensei ini suka mbikinin Calya (dan teman-teman lainnya juga tentunya) origami berbentuk ude tokei (jam tangan). Calya seneng banget sama origami itu. Nah, mengenai penampakan Murayama sensei ini...nggggg......maaf, belum ada...he...he... Ntar deh aku minta beliau foto sama Calya. Tunggu saja di postingan-postingan berikutnya. Janji, kali ini pake digicam biar engga blawur gambarnya.

Sunday, September 03, 2006

Weekend ini

Weekend ini bener2 deh...kejar tayang ngejar deadline...apalagi kalo bukan bikin proyek per-blog-an. Diantara kekagetan atas berita meninggalnya Teh Inong (beliau inilah yang menginspirasi aku dalam membuat blog, mudah-mudahan dikaruniai khusnul khotimah...amin), mengikuti link-link berita mengenai beliau, akhirnya seperti sudah aku posting di postingan sebelum ini, jadi juga blog-ku, meski dengan tampilan yang masih sangat-sangat standar. Maklum, pemula....he..he... Jum'at dan sabtu malam kemarin lemburrrr terusss sampe lewat tengah malam. Walhasil habis sholat subuh engga kuat melek lagi (emang biasanya melek po...he..he..). Bangun selalu di atas jam 9. Itupun atas hasil paksaan Calya yang dengan teganya membuka gorden kamar sehingga teriknya cahaya matahari di akhir musim panas ini leluasa memasuki kamar kami dan berhasil memaksaku untuk membuka mata. Kerja yang bagus nak...(sambil cemberut).
Dan side effect lek-lekan itu, memang bikin badan jadi lemes. Mau ngapa-ngapain juga males. Maunya tidur lagi...weleh...weleh... Tapi tentu engga boleh begitu. Memang engga mau makan ya? Trus cucian, piring kotor, tumpukan setrikaan, kamar mandi yang mulai berlumut, lantai yang kotor mau diapain kalo diriku merem aja? Belum lagi Calya yang jelas-jelas engga rela dan ikhlas melihat bundanya terkapar di atas kasur. Untuk soal yang satu ini aku bener-bener iri deh sama ayahnya. Kenapa sih kalo ayahnya yang tidur bisa dengan nyaman dan bebas dari gangguan. Sementara kalo emaknya yang pengen tidur selalu aja digangguin, dicolekin, didudukin (ugghh...kamu ini berat je nak...). Tapi memang sudah nasib kali ya, para emak memang engga boleh malas-malasan. Apalagi kalo tinggal di negeri orang kayak diriku saat ini, engga ada si mbak yang bisa bantu kayak waktu di Indonesia. Bantuan hanya bisa diharapkan dari suami tercinta. Nah mengenai bantuan yang diharapkan dari suami ini, ada kisahnya nih. Ceritanya sore ini tadi aku dibikin sebel gitu. Secara, dua malam belakangan ini kami kan memang lek-lekan bareng (iya, lha wong aku bener-bener ga paham apa-apa soal bikin blog, jadi ya harus minta bantuan beliaunya), so kalo pagi sampai siang kami sama-sama telerlah. Tapi ini sudah hari minggu, berarti besok hari senin (iyalah jeng, semua juga tau, setelah minggu mah senin, bukan sabtu). Kalo sudah senin berarti kami sudah harus kembali ke aktifitas masing-masing. Ayah ke kampus, Calya ke sekolah, dan bunda.....mburuh (kasihan sekali dirimu bunda, paling engga gengsi deh diantara anak dan suami...hi..hi..). Berarti juga harus siap2 untuk keperluan esok hari, juga harus bersih-bersih dan beberes rumah yang beberapa hari terakhir ini dibiarkan saja seperti kapal pecah. Makanya, dalam benak bunda sudah merancang acara, sore ini mau ini dan itu. Untuk ayah kayake ada tugas nyapu dan ngepel. Tapi oh tapi, rencana tinggal rencana. Si ayah malah pengen mancing. Uhh....sebel bin manyun mode on deh. Yo wis sana, pergi mancing, tapi Calya diajak ya...Bunda engga ikut ah. Selain karena rencana mau beberes di atas itu tadi, badan rasanya juga masih lemes. Sementara kalo pergi mancing berarti harus ngayuh sepeda, lumayan sekitar 20 menit. Dalam "kondisi normal" sih hayuh aja, tapi saat ini? Waduh...maturnuwun deh. Mana mbayangin perjalanan pulangnya...Kalo pas berangkat sih enak aja, karena jalanan menurun terus. Lha pas pulang? Hiks..hiks...harus ndorong sepeda sodara-sodara...dan sungguh-sungguh curam, taihen dah... Makanya bunda mutusin untuk engga ikut. Biar ayah dan anak aja yang berangkat cari lauk buat makan malam ini (halah...kasihan banget nasibmu di negeri orang nak, mau makan aja harus mancing dulu....he..he..he..). Bunda mah di rumah aja...ngapain lagi kalo bukan nyapu, ngepel, nyuci piring, serta nyikat kamar mandi dan WC. Yah setidaknya lega, akhirnya rumah kirei ni natta juga....Kalo kata Calya, "Yoku gambatteta, bunda chan", .....(eh, buat yang tau nihongo, bener ga sih ini grammarnya, secara aku cuma sering denger aja dari anakku, dan dia kayake denger dari teman-teman sekolahnya).

Akhirnya.....

Akhirnya.....setelah cukup lama ngulak-ulik, maju-mundur, sekuat tenaga menghalau rasa males dan wegah, jadi juga blog ini. Masih dengan tampilan yang sangat standar (itupun banyak bingungnya...he..he..). Makasih buat suami tercinta untuk bantuannya.... :-).
Dengan membaca "bismillaahirrahmaanirrahiim" dengan ini aku nyatakan diary online keluarga kami telah resmi dimulai (hi..hi...kayak apa aja..). Mudah-mudahan bisa jadi monumen dan kilas balik bagi perjalanan ku dan kami di masa yang akan datang. Dan mudah-mudahan pula penulisnya engga terserang rasa malas di tengah jalan...hi..hi..